Tabung Pemadam Api yang dijual dipasaran terdapat dua jenis sistem pengoperasian jika dilihat dari cara tabung menyemprotkan media pemadam. Ada yang menggunakan Catridge System dan ada yang menggunakan Stored Pressure System. Pastikan Kedua sistem yang digunakan ini memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Untuk lebih mengenal tentang kedua sistem tersebut, mari kita melihat perbedaan diantara keduanya.

Catridge System (APAR)
Catridge system adalah tabung pemadam api yang tekanannya dimasukan pada tempat yang berbeda (cartridge) dengan media pemadamnya, atau dengan kata lain cartridge terletak diluar tabung. Untuk penjelasannya silakan lihat gambar ini :

tabung pemadam api cartridge system

Anda bisa melihat bahwa Gas Catridge-nya (biasanya Carbon Dioksida CO2) berada ditempat yang berbeda dengan media pemadamnya yang berupa bahan kimia kering (Dry Chemical). Walaupun ditempatkan yang berbeda, tetap Gas Catridge atau gas pendorongnya menempel pada bagian atas (head) tabung pemadamnya.

Cara kerja dari Catridge System ini ialah dengan merobek membran catridge sehingga gas bisa mengalir masuk ke dalam tabung pemadam. Karena adanya gas yang terlepas dan masuk ke tabung pemadam, menyebabkan media kimia (Dry Chemical) tertekan menuju selang agar bisa digunakan untuk memadamkan api.

Jika Anda memilih untuk membeli tabung berjenis Catridge System ini maka berbagai manfaat bisa Anda dapatkan Anda dapat dengan mudah mengisi ulang. Selain itu, karena gas pendorong  dan media-nya tidak ditempatkan dalam satu tabung sehingga penggumpalan media tidak akan terjadi.

Walaupun memberikan kemudahan terhadap mengisi ulang Catridge System, tabung pemadam api jenis ini memiliki beberapa kelemahan, diantaranya tekanan dalam tabung tidak bisa dipastikan karena tidak adanya alat pengukur tekanan. Jadi berhati-hatilah saat menggunakan jangan sampai tersentak. Namun masih ada cara untuk mengecek isi tekanan yaitu dengan mengeluarkan catridge dan menimbangnya.

Selain itu, menggunakan Tabung Pemadam Api bersistem catridge ini juga kurang ekonomis. Karena hanya dapat digunakan 1 kali tanpa meninggalkan cadangan tekanan jika Anda sudah memakainya.

Stored Pressure System
Jenis kedua adalah tabung pemadam api dengan Stored Pressure System. Alat Pemadam jenis ini mencampur antara media dengan gas pendorongnya. Anda bisa melihat skemanya pada gambar dibawah ini :

tabung pemadam api stored pressure system

Pada tabung jenis ini Anda tidak akan melihat ada Catridge yang berisi gas, antara gas pendorong dan media dijadikan satu ke dalam tabung. Sistem kerja pada tabung pemadam ini ialah dengan menggunakan katup (buka / tutup), ketika kita menekan Handle maka katup akan terbuka dan akan memberi jalan bagi media untuk keluar dari selang.

Karena menggunakan sistem katup, Stored Pressure System menonjolkan kemampuannya untuk dapat kita kontrol penggunaannya, seperti tekanan yang dikeluarkan dapat kita tentukan besar kecilnya melalui Handle. Selain itu, keunggulan lain menggunakan tabung pemadam jenis ini ialah dapat digunakan berkali-kali sehingga dapat lebih ekonomis dan tidak mubazir saat kita telah gunakan.

Demi memastikan apakah tabung berisi tekanan atau tidak, biasanya sistem ini dilengkapi oleh alat pengukur tekanan. Agar bisa digunakan denga baik, sering-seringlah mengecek pengkurnya agar selalu berada di warna hijau pada pressure gauge penunjuk tekanan.

Walaupun menawarkan berbagai kelebihan, tabung pemadam api Stored System juga memiliki kelemahan, seperti : Anda tidak bisa melakukan pengisian ulang di pemadam berjenis ini. Selain itu, jika Anda membeli Stored Pressure yang tidak menggunakan gas pendorong Nitrogen Kering (N2) maka tabung pemadamnya harus dibolak-balik setiap 1 bulan sekali. Hal ini terpaksa dilakukan agar tidak terjadi penggumpalan terhapa media di dalam tabung.

Bagaimana Anda sudah jelas tentang perbedaan jenis dari tabung pemadam kebakaran? Setiap jenis punya kelemahan dan keunggulannya masing-masing, oleh karena itu pilihlah sesuai dengan kebutuhan Anda. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda.